Ilustrasi gedung BI. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Ilustrasi gedung BI. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

BI Kirim Sinyal Suku Bunga Acuan Tetap 3,5% sampai Tahun Depan

Eko Nordiansyah • 24 Desember 2021 13:44
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal akan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen sampai dengan tahun depan. Suku bunga acuan BI sudah dipertahankan pada level saat ini selama 10 bulan terakhir sejak Maret 2021.
 
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga acuan rendah akan tetap dipertahankan dengan mempertimbangkan rendahnya inflasi. Apalagi selama ini keputusan mempertahankan suku bunga acuan sejalan dengan masih perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
"Suku bunga 3,5 persen kami akan terus mempertahankan di tahun depan, sampai dengan ada tanda-tanda untuk kenaikan inflasi," kata dia dalam webinar, Jumat, 24 Desember 2021.

Ia memperkirakan kenaikan inflasi baru akan terjadi di pertengahan tahun depan seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Hingga pekan kedua Desember 2021, Bank sentral memperkirakan inflasi 2021 sebesar 1,64 persen, dengan target tahun depan tetap terjaga sebesar tiga plus minus satu persen.
 
"Mungkin baru ada tanda-tanda kenaikan inflasi yang fundamental tentu saja bukan yang short-term inflation di kuartal III tahun depan. Jadi suku bunga tahun depan kami akan coba rendah 3,5 persen sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi," ungkapnya.
 
Selain itu, ia menyebut, BI akan mulai mengurangi likuiditas yang saat ini rasio Alat Likuid per Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat sebesar 34 persen. Meski begitu, Perry memastikan pengurangan likuiditas ini akan tetap dilakukan secara hati-hati tanpa menganggu fungsi intermediasi dan kemampuan perbankan menyerap surat utang pemerintah.
 
"Kami pastikan itu tanpa memengaruhi seluruh perbankan untuk membeli SBN yang dijual oleh Kementerian Keuangan. Pembukaan sektor prioritas itu menjadi fokus untuk pelonggaran makroprudensial. Kalau ada yang bisa saya dilonggarkan, dilonggarkan lagi. Karena sebagian besar sudah kami longgarkan," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan