"Ini setelah perkiraan kenaikan bunga tujuh kali pada 2022, meningkat dari proyeksi sebelumnya yang sebanyak lima kali," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dilansir Antara, Selasa, 22 Maret 2022.
Ia mengungkapkan saat ini otoritas moneter AS memang telah menyatakan bunga acuan akan dinaikkan lebih besar dan lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya, karena tingginya inflasi di Negeri Paman Sam itu.
Adapun pada bulan ini, lanjutnya, The Fed sudah mulai meningkatkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps). Normalisasi kebijakan moneter, kata Perry, menjadi salah satu aspek yang perlu dilihat pengaruhnya terhadap perekonomian global, terutama kepada negara berkembang termasuk Indonesia.
"Yang perlu diperhatikan adalah pengaruhnya terhadap aliran modal asing, khususnya investasi portofolio dan bagaimana pengaruhnya terhadap nilai tukar rupiah," tegasnya.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian untuk membawa pemulihan lebih lanjut.
Kenaikan suku bunga The Fed saat ini menjadi salah satu faktor kemungkinan revisi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini, yang pada awalnya sebesar 4,4 persen oleh BI.
Selain itu, lanjut dia, terdapat pula faktor lainnya yakni belum meratanya vaksinasi dan eskalasi geopolitik Rusia dan Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id