Pasalnya, sejumlah risiko global tersebut bisa memengaruhi pemulihan ekonomi nasional yang tengah berjalan.
"Persoalan seperti Evergrande atau terjadinya pembahasan di bidang fiskal debt limit di AS, ini semua menjadi faktor yang harus terus kita waspadai," katanya dalam webinar di Jakarta, Rabu, 29 September 2021.
Tak hanya itu, kemungkinan pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS atau tapering off juga harus diwaspadai lantaran akan berdampak terhadap kaburnya modal asing dari Indonesia.
Namun demikian, pemerintah akan berupaya menjaga pemulihan ekonomi agar target pertumbuhan dapat tercapai.
"Sambil kita melihat dan menjaga pemulihan ekonomi domestik kita, kita tidak lengah terhadap perubahan global yang begitu sangat dinamis saat ini maupun kita prediksi 2022," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News