"Berarti ini sudah ada percepatan belanja," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam video conference, Kamis, 26 Agustus 2021.
Selain itu, Kemenkeu juga membandingkan jumlah simpanan uang pemda di bank ini dengan kebutuhan belanja operasional tiga bulan. Hasilnya, beberapa daerah memiliki simpanan yang tinggi dibandingkan kebutuhannya, meski ada juga yang kurang.
"Jadi ini mengindikasikan bahwa dengan terkena covid beberapa daerah harus menangani treasury-nya dengan baik tapi pada saat yang sama mengindikasikan kas yang ada saat ini masih bisa digunakan oleh daerah," ungkapnya.
Hingga akhir Juli 2021, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah Rp443,4 triliun atau 36,6 persen dari total APBD. Jumlah ini turun 0,75 persen dibandingkan realisasi pada periode sama tahun lalu sebesar Rp446,7 triliun.
Sementara berdasarkan fungsinya, belanja APBD paling besar digunakan untuk pendidikan yang mencapai Rp152,18 triliun atau naik 19,1 persen. Sedangkan belanja kesehatan baru Rp67,4 triliun dan belanja perlindungan sosial Rp5,09 triliun.
"Belanja kesehatan lagi mengejar yang tahun lalu, mungkin dengan peningkatan covid ini ada alokasi yang lebih tinggi untuk belanja kesehatan dan juga kita harapkan lebih cepat lagi belanja untuk perlindungan sosial dari APBD," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id