Ilustrasi kemiskinan. Foto: Medcom.id
Ilustrasi kemiskinan. Foto: Medcom.id

Pemerintah Pede Seluruh Bansos Bisa Pangkas Habis Kemiskinan di Indonesia

Antara • 29 Maret 2024 12:42
Jakarta: Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Maliki mengharapkan seluruh hasil reformasi perlindungan sosial (perlinsos), yang salah satunya disalurkan melalui bantuan sosial (bansos), dapat menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia.
 
"Dalam rangka mendukung fokus pembangunan, pemerintah juga telah melakukan reformasi sistem pelindungan sosial. Dalam hal ini, kami terus berupaya untuk memperkuat aspek hukumnya. Ini pun sudah diamanatkan oleh presiden, kemudian juga sudah dituangkan di dalam RKP (Rencana Kerja Pemerintah), baik pada 2021, yaitu rencana kerja pemerintah yang ditetapkan di dalam Peraturan Presiden, RKP 2022 maupun RKP 2023," kata Maliki dalam Seminar Nasional Menuju Indonesia Sejahtera 2045 yang dipantau secara virtual, dikutip Jumat, 29 Maret 2024.
 
Lebih lanjut, dia menyampaikan ada sejumlah reformasi yang telah dilakukan pemerintah sebagai prasyarat menuju transformasi sosial sebagaimana Visi Indonesia Emas 2045.
 
Pertama adalah transformasi data yang melakukan konvergensi dan integrasi pengelolaan sumber data kemiskinan ekstrem agar program perlinsos bisa diberikan secara tepat sasaran.
 
"Jadi, data selama ini relatif masih sangat banyak, dan kita sebenarnya mempunyai aset data cukup kaya. Namun, dalam hal ini, kita bersama-sama berupaya untuk bisa mengkonsistenkan seluruh pendataan tersebut, sehingga setidaknya data itu bisa mempunyai informasi yang sama, akurat, dan juga bisa terkini dan konsisten terutama," ujar dia.
 
Kedua adalah pengembangan skema perlinsos yang lebih adaptif karena Indonesia sangat rentan terhadap bencana, khususnya akibat perubahan iklim.
 
Sebenarnya, bencana seperti perubahan iklim disebut akan terus-menerus terjadi yang dengan sangat cepat mengubah nasib seseorang. Oleh karena itu, seluruh penduduk Indonesia harus dilindungi dan bisa beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi, baik bencana seperti perubahan iklim maupun pandemi, melalui skema perlinsos adaptif.
 
Baca juga: Risma Speechless Dicecar Fenomena 'Banjir' Bansos jelang Pemilu 2024
 
Ketiga, pemerintah juga dinyatakan telah menjalankan dan menyempurnakan program penyaluran bantuan sosial (bansos) nontunai. Beberapa langkah penyempurnaan yang dilaksanakan yaitu digitalisasi bansos untuk memastikan penerima tepat sasaran dalam rangka memberdayakan masyarakat.
 
Kemudian, inovasi skema pembiayaan seperti kolaborasi yang telah dilakukan antara Bappenas dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) guna mensinergikan pelbagai bantuan, khususnya dari filantropi keagamaan, sehingga memberikan dampak lebih baik lagi terhadap penduduk Indonesia.
 

Reformasi perlinsos

 
Salah satu upaya reformasi perlinsos selanjutnya adalah integrasi perencanaan, program, dan penganggaran pada kementerian/lembaga yang terkait kemiskinan ekstrem di tingkat pusat maupun daerah, termasuk monitoring dan evaluasi secara berkala guna melihat efektivitas implementasi program.
 
"Dengan paradigma baru pembangunan yang diusung di dalam Visi Indonesia Emas 2045, upaya pencapaian sasaran kemiskinan mendekati nol persen menjadi bagian integral dari agenda dan misi transformasi sosial menuju transformasi Indonesia."
 
"Tiga arah pembangunan utama di dalam agenda transformasi sosial ini telah ditetapkan dalam satu nafas pembangunan, yaitu kesehatan untuk semua, kemudian pendidikan berkualitas, dan juga pelindungan sosial yang adaptif," tutur Maliki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan