Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, derasnya modal masuk disebabkan oleh perbaikan fundamental ekonomi Indonesia. Selain itu minta investor asing untuk Foreign Direct Investment (FDI) maupun investasi portofolio masih cukup baik.
"Jadi menunjukkan bahwa secara fundamental ekonomi kita dianggap baik dan terus minat ke Indonesia untuk FDI maupun portofolio investment terus mengalir," ujarnya di kompleks perkantoran BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 12 Mei 2017.
Baca: The Fed Sebut Berada di Laju Kenaikan Suku Bunga
Meski begitu, BI tetap mengingatkan adanya potensi arus modal keluar tahun ini. Apalagi mengingat sejumlah rencana yang akan dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS) serta kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS, the Fed.
"Jadi yang memang kita musti perhatikan adalah kondisi dunia, di mana ada dua faktor. Amerika yang masih akan naikkan Fed Fund Rate (FFR) dan juga bagaimana kebijakan fiskal dan perdagangan Amerika," jelas dia.
Selain itu, bank sentral menilai jika neraca pembayaran (balance of payment) sampai dengan kuartal I-2017 masih positif. Sayangnya Agus enggan merinci besaran neraca pembayaran sampai dengan awal tahun ini yang pada tahun lalu mencatat surplus sebesar USD12 miliar.
"Kalau sekarang ini, kalau yang saya ikuti sepanjang tahun kita masih akan positif. Tapi untuk kuartal I saya mungkin lupa angkanya. Tapi menunjukkan kondisi yang positif walaupun tidak setinggi di 2016," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News