Ekonom Senior dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan. Antara/Anita Permata Dewi
Ekonom Senior dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan. Antara/Anita Permata Dewi

Harga Minyak Dunia Anjlok, Positif Buat APBN Tapi Negatif untuk CAD

Suci Sedya Utami • 11 Desember 2014 17:41
medcom.id, Jakarta: Harga minyak kembali tenggelam ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan acuan pasar minyak Amerika, Rabu (10/12/2014), mencatat harga minyak turun 4 persen senilai USD2,60 per barel, membawa minyak dunia ke harga USD61,23 per barel. Harga serendah ini tak pernah terlihat sejak Juli 2009.
 
Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, Fauzi Ichsan menilai, secara netto penurunan harga minyak dunia memang membantu meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) untuk mengimpor BBM.
 
"Dengan anjloknya harga minyak internasional subsidi BBM juga turun," kata dia di Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Namun bukan hanya dampak positif, ada pula dampak negatif yang ditimbulakan akibat penurunan harga minyak dunia, yakni memburuknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD). Karena 60 persen dari ekspor Indonesia adalah komoditas. Jadi dengan menurunnya harga minyak dunia ikut membuat anjlok harga komoditas, minyak bumi, gas, batu bara, otomatis ekspor akan turun.
 
"Kalau kita lihat harga minyak bumi dengan harga batubara, secara statistik korelasinya sekitar 70-80 persen, jadi memang berdampak negatif. Jadi memang kalau harga minyak bumi juga turun, dan juga kelapa sawit juga turun karena kelapa sawit bisa disubstitusi menjadi energi alternatif," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan