Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, Fauzi Ichsan menilai, secara netto penurunan harga minyak dunia memang membantu meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) untuk mengimpor BBM.
"Dengan anjloknya harga minyak internasional subsidi BBM juga turun," kata dia di Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Namun bukan hanya dampak positif, ada pula dampak negatif yang ditimbulakan akibat penurunan harga minyak dunia, yakni memburuknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD). Karena 60 persen dari ekspor Indonesia adalah komoditas. Jadi dengan menurunnya harga minyak dunia ikut membuat anjlok harga komoditas, minyak bumi, gas, batu bara, otomatis ekspor akan turun.
"Kalau kita lihat harga minyak bumi dengan harga batubara, secara statistik korelasinya sekitar 70-80 persen, jadi memang berdampak negatif. Jadi memang kalau harga minyak bumi juga turun, dan juga kelapa sawit juga turun karena kelapa sawit bisa disubstitusi menjadi energi alternatif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News