Gubernur BI Agus Martowardojo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Gubernur BI Agus Martowardojo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).

BI Klaim Rasio Utang Luar Negeri terhadap PDB Masih Aman

Eko Nordiansyah • 20 Mei 2016 18:56
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) menilai, rasio utang luar negeri (ULN) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih aman. Padahal, rasio tersebut naik jadi 36,5 persen karena total ULN yang mencapai USD316 miliar sampai dengan kuartal I-2016.
 
"Rasio (ULN terhadap PDB) 36,5 persen itu masih aman," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2016).
 
Dirinya menambahkan, kenaikan ULN di awal tahun ini dipengaruhi peningkatan peran ULN pemerintah. Sebab, dalam tiga bulan pertama 2016 ini utang pemerintah tumbuh 6,4 persen sehingga mencapai USD146,16 miliar.

"Kalau di sisi pemerintah karena kemarin ada dukungan untuk anggaran yang perlu dikeluarkan, sehingga dikeluarkan surat utang pemerintah baik yang sifatnya konvensional maupun dalam bentuk sukuk," jelas dia.
 

BI Klaim Rasio Utang Luar Negeri terhadap PDB Masih Aman
illustrasi utang
 
Sementara itu, utang swasta tercatat sebesar USD164,7 miliar yang umumnya terkait dengan kegiatan investasi yang dilakukan oleh pemerintah dan kemudian berdampak pada swasta.
 
"Tetapi secara umum kondisinya masih dalam keadaan baik karena kita selalu melihat pinjaman jangka panjang itu berapa besar, pinjaman jangka pendek itu berapa besar. Kita lihat yang jangka panjang itu bisa sampai 80 persen, dan pinjaman jangka pendek yang kita lihat ada terbagi atas pinjaman afiliasi dan pinjaman non afiliasi," lanjut Agus.
 
Mantan Menteri Keuangan ini membeberkan, pinjaman afiliasi kecenderungan digunakan untuk role over atau perpanjangan cukup tinggi.  Sedangkan yang nonafiliasi biasanya utang yang datang dari perbankan.
 
"Kita biasanya membahas yang non afiliasi itu apakah itu yang disertai dengan loan agreement ataukah itu dalam bentuk surat utang dagang. Jadi hal itu yang kita kaji, secara umum masih baik," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan