Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, penurunan BI rate sejalan dengan masih terbukanya ruang pelonggaran kebijakan moneter, terjaganya stabilitas makroekonomi, serta meredanya ketidakpastian pasar keuangan global pascakenaikan Fed Fund Rate (FFR).
"Keputusan ini sejalan dengan masih terbukanya ruang pelonggaran kebijakan moneter dan dengan terjaganya stabilitas ekonomi domestik," kata Tirta di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).
Dirinya menambahkan, penurunan suku bunga acuan diharapkan mampu meningkatkan permintaan domestik. Selain itu, penurunan BI rate juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.
"Bank Indonesia akan terus memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan mempertimbangkan makroekonomi dan stabilitas domestik serta perkembangan ekonomi global," jelas dia.
Selain itu, BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi. Koordinasi BI-pemerintah juga guna penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga acuan pada Januari-Februari 2016 dari 7,50 persen ke tujuh persen. Penurunan tersebut setelah BI mempertahankan level BI rate di level 7,50 persen sejak Februari sampai dengan Desember 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id