"Dalam pembahasan RDG kita melihat Juli pertumbuhan kredit itu ada di kisaran sembilan persen, sekarang ada di kisaran 10,9 persen. Jadi kalau misal pertumbuhan kredit di atas 10 persen Agustus itu menunjukan kondisi lebih baik," ujarnya, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015).
Selain itu, lanjut Agus, perbaikan ekonomi juga terlihat melalui surplus neraca perdagangan pada Agustus 2015. Hal ini didorong oleh peningkatan impor nonmigas yang meningkat, meskipun surplus lebih kecil dari bulan sebelumnya.
"Neraca perdagangan itu kan memang ada surplus Agustus meskipun lebih kecil dari Juli, tapi kalau disimak itu karena neraca perdagangan yang mengecil surplusnya karena permintaan impor nonmigas yang cukup tinggi," terangnya.
Dirinya menambahkan, impor nonmigas yang cukup tinggi memang dipengaruhi oleh peningkatan impor barang modal, barang setengah jadi, dan keperluan untuk industri dalam negeri.
"Itu tanda bahwa ekonomi bergerak dan akan ada dorongan untuk pertumbuhan ekonomi yang baik karena sudah dimulai dengan impor yang meningkat khususnya untuk barang modal dan barang setengah jadi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id