Di kuartal ketiga bahkan ekonomi diprediksi berada pada kisaran level -2,9 persen hingga -1 persen. Bila prediksi tersebut terjadi, Indonesia dipastikan mengalami resesi.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga akan negatif terutama melihat beberapa hal yang secara tidak langsung memicu perlambatan ekonomi, seperti terus bertambahnya jumlah pasien positif covid-19, implementasi kembali PSBB di DKI Jakarta dan belum pulihnya kegiatan ekspor impor,” kata Pingkan dalam keterangan resmi, Jumat, 25 September 2020.
Pingkan menjelaskan proyeksi pemerintah memang realistis karena disrupsi ekonomi akibat pandemi masih terus terjadi dan dirasakan masyarakat. Ditambah dengan kebijakan PSBB yang kembali diberlakukan dan membatasi mobilitas sosial serta membatasi transaksi ekonomi di banyak sektor usaha.
Karena itu, Pingkan mengimbau masyarakat sebisa mungkin dapat menjalankan kegiatannya dari rumah agar penanganan covid-19 dan kebijakan pemulihan ekonomi berjalan optimal.
"Tentu kita berharap di tengah situasi pandemi ini, kegiatan ekonomi masyarakat juga dapat terus berjalan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan laju konsumsi. Walau dapat dipastikan kondisinya tidak akan sama persis dengan situasi sebelum pandemi," pungkas Pingkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id