"Pada 2 Desember, ini sudah dilaksanakan sebesar 63,3 persen atau Rp440 triliun dari pagu, sudah dilaksanakan," katanya dalam webinar Pemulihan Ekonomi Nasional 2021 di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.
Meski tak merinci realisasi dari masing-masing klaster, ia memastikan ada kenaikan realisasi anggaran dari seluruh sektor. Mulai dari kesehatan, jaring pengaman sosial, sektoral K/L Pemda, insentif usaha, dukungan UMKM, serta pembiayaan.
"Di bidang kesehatan yang meliputi berbagai hal yang menyangkut dukungan terhadap tenaga kesehatan, dukungan terhadap fasilitas kesehatan rumah sakit, pengadaan alat-alat kesehatan, termasuk tes kit dan juga untuk pengadaan vaksin," jelas dia.
"Kedua, adalah membantu masyarakat luas. Kalau kita lihat masyarakat yang terdampak mengalami penurunan yang luar biasa sangat besar. Dari dana yang sebanyak Rp230,7 triliun ditujukan untuk melindungi masyarakat terutama yang paling rawan atau vulnerable," lanjutnya.
Sri Mulyani menambahkan, berbagai program telah dijalankan oleh pemerintah baik untuk masyarakat, dunia usaha, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Semua program ini diharapkan bisa membantu upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi covid-19.
"Oleh karena itu di dalam mendesain policy, memang kita mencoba untuk memulihkan sisi demand-nya seperti konsumsi, government spending yang dilakukan sangat banyak untuk bisa memulihkan investasi. Namun dari sisi supply-nya kita juga harus melihat dunia usaha juga mengalami tekanan luar biasa. Oleh karena itu, kita juga memberikan insentif usaha dalam bentuk relaksasi perpajakan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News