Ilustrasi. Foto: dok MI/Sumaryanto.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Sumaryanto.

Optimisme Pemulihan Ekonomi Berlanjut di 2022, Ini Faktor yang Diwaspadai

Eko Nordiansyah • 07 Februari 2022 18:18
Jakarta: Pemerintah optimistis kinerja perekonomian Indonesia akan semakin kuat dan diproyeksi tumbuh sebesar 5,2 persen pada 2022. Hal ini melanjutkan tren pemulihan ekonomi yang telah kembali mencatat pertumbuhan positif sebesar 3,69 persen di 2021.
 
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh penguatan investasi dan ekspor serta kelanjutan pemulihan konsumsi masyarakat.
 
"Hal ini tentunya harus didukung oleh upaya pengendalian pandemi yang menyeluruh, termasuk dengan akselerasi vaksinasi secara masif," kata dia dalam keterangan resminya, Senin, 7 Februari 2022.

Namun demikian, ia mengingatkan, terdapat sejumlah risiko yang harus terus diwaspadai dan diantisipasi, khususnya penyebaran varian Omicron. Saat ini, Indonesia sedang dihadapkan peningkatan kasus di atas 36 ribu kasus per kemarin.
 
"Meskipun demikian, kita harus tetap waspada dengan menjaga disiplin penerapan protokol kesehatan dan berjaga-jaga mempersiapkan berbagai langkah darurat jika diperlukan," ungkapnya.
 
Febrio menambahkan, pemerintah akan mendorong penegakan protokol kesehatan, memperkuat sistem kesehatan, serta mempercepat program vaksinasi  yang saat ini sudah mencapai 48,2 persen populasi untuk dosis lengkap.
 
Di samping risiko pandemi, pemerintah juga mengantisipasi berbagai risiko eksternal seperti tekanan inflasi tinggi, percepatan tapering off di Amerika Serikat serta potensi dampak isu geopolitik yang tengah terjadi.
 
Dalam hal ini pemerintah bersama-sama dengan otoritas lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus bersinergi menyiapkan bauran kebijakan antisipatif dalam menghadapi risiko-risiko global tersebut.
 
"Selain itu pemerintah juga akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan di seluruh kawasan nasional," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan