Ilustrasi pelaporan SPT Tahunan melalui e-Filing - - Foto: dok Kemenkeu
Ilustrasi pelaporan SPT Tahunan melalui e-Filing - - Foto: dok Kemenkeu

Tinggal Seminggu, Baru 8 Juta Wajib Pajak Pribadi Lapor SPT

Eko Nordiansyah • 23 Maret 2022 14:36
Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat baru sekitar delapan juta wajib pajak orang pribadi yang telah menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2021. Jumlah ini terus mengalami peningkatan meski masih berada di bawah target.
 
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengingatkan waktu penyampaian SPT Tahunan untuk wajib pajak pribadi tinggal seminggu lagi. Pasalnya, batas akhir penyampaian SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi adalah 31 Maret, sedangkan bagi wajib pajak badan sampai dengan 30 April.
 
"Kami terima sampai hari kemarin hampir delapan juta. Ini waktu tinggal sedikit lagi, ini sudah tanggal 23 (Maret), batas waktu akhir penyampaian tanggal 31 (Maret), jadi tinggal delapan hari dengan hari ini," kata dia dalam webinar, Rabu, 23 Maret 2022.
 
Ia menambahkan, DJP terus mengajak para wajib pajak untuk bisa ikut melaporkan SPT Tahunan sebelum batas akhir yang ditetapkan. Salah satu upaya DJP melakukan sosialisasi kepada masyarakat adalah dengan menyelenggarakan Spectaxcular 2022 yang mengundang sejumlah figur.
 
"Pada kesempatan ini kami meminta kepada bapak/ibu sekalian untuk terus menceritakan. Saya yakin yang ada di forum ini sudah menyampaikan SPT. Ujung berikutnya adalah bagaimana menyampaikan cerita SPT ini kepada masyarakat secara umum," ungkapnya.
 
Suryo mengakui, DJP menggunakan para pesohor untuk mengkampanyekan mengenai pentingnya kewajiban perpajakan. Ia berharap keterlibatan dari para public figure ini bisa menjadi pemicu agar masyarakat secara keseluruhan bisa memiliki kesadaran untuk menjalankan kewajiban perpajakan.
 
"Jadi inilah sebetulnya cara kami untuk mengajak para pesohor untuk membantu negara dalam bentuk bercerita tentang pajak kepada masyarakat secara keseluruhan. Tadi saya sampaikan pajak itu ditakuti bayarnya, tapi dirindukan untuk membiayai pembangunan Indonesia," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan