Ketua Badan Anggaran DPR RI, Ahmadi Noor Supit mengungkapkan itu dalam rapat kerja bersama pemerintah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10/2015). Rapat membahas mengenai laporan dan pengesahan hasil-hasil kerja panitia kerja.
Supit mengatakan tiga fraksi memberikan catatan mengenai hasil pembahasan di tingkat panja. Ketiga fraksi adalah Golkar, PKS dan Gerindra
"Catatan kami sepakat terima laporan panja asumsi, kecuali Fraksi Gerindra, yang tidak menerima hasil panja asumsi," kata Supit diikuti ketukan palu sidang. Supit kemudian menskorsing rapat kerja.
Supit menjelaskan, Gerindra menolak hasil kesepakatan di panja asumsi karena anggaran penyertaan modal negara (PMN) dinilai terlalu besar untuk perusahaan pelat merah. Anggaran PMN tidak sebanding dengan anggaran untuk kesejahteraan rakyat.
Besaran PMN yang disepakati antara Banggar dan Pemerintah, baik untuk perusahaan pelat merah di bawah Kementerian BUMN maupun yang di bawah Kementerian Keuangan, sebesar Rp44,48 triliun.
Selain itu, kata Supit, Gerindra mempermasalahkan penerimaan negara yang dianggap tidak realistis. Kesepakatan Banggar dan Pemerintah dalam postur sementara menargetkan penerimaan negara dalam RAPBN 2016 sebesar Rp1.822,5 triliun.
"Gerindra katakan persoalan PMN dan penerimaan dianggap tidak realistis," kata Supit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News