"Namun per 13 Desember pertumbuhan meningkat menjadi 1,6 persen karena perbaikan kondisi sektor riil," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers, di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2019.
Realisasi penerimaan terdiri atas perpajakan sebesar Rp1.312,4 triliun atau 73,5 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp362,8 triliun atau 73,5 persen dari target, dan penerimaan hibah sebesar Rp1,9 triliun atau 447,2 persen dari target.
Sementara itu, belanja negara pada November 2019 mencapai Rp2.046 triliun atau tumbuh 5,3 persen dibandingkan dengna periode yang sama di 2018. Belanja didukung peningkatan penyaluran Transfer Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang tumbuh lima persen.
Sri Mulyani menambahkan realisasi belanja terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.293,2 triliun atau 79,1 persen dari pagu APBN dan TKDD sebesar Rp 826,8 triliun atau 91,2 persen dari pagu APBN 2019.
Dengan kondisi ini, defisit negara tercatat sebesar 2,29 persen dari PDB atau sebesar Rp368,9 triliun. Meski demikian, Sri Mulyani mengindikasikan adanya penurunan defisit APBN sampai dengan 13 Desember 2019 menjadi 2,21 persen.
"Namun sampai 13 Desember yang kita pantau defisit ini kemungkinan akan turun dari 2,29 persen lebih ke 2,21 persen atau 2,22 persen jadi enggak mendekati 2,3 persen tapi ke 2,2 persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id