Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali mengatakan pinjaman tersebut diberikan dalam bentuk member country partnership strategy (MCPS) atau strategi kerja sama negara anggota senilai USD5,2 miliar untuk periode 2016-2020.
IDB group agar membantu berbagai negara untuk bergerak pada ekonomi berbasis pengetahuan untuk meningkatkan sistem pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, inovasi, tata kelola pemerintahan yang baik dan sistem institusional.
"IDB telah mencapai prestasi yang signifikan dan meluncurkan inisiatif yang penting seperti kontribusi pada pembangunan," kata Ali di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2016).

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menambahkan IDB telah menjadi partner penting untuk pembangunan di Indonesia yang terlihat dari beragamnya program dan proyek yang telah dijalankan di negara-negara anggotannya.
"Melalui kerja sama IDB-Indonesia, beberapa inisiatif telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia dan IDB telah berhasil menyelesaikan MCPS pertama periode 2011-2014 dan berhasil mendanai area-area penting dalam pembangunan infrastruktur. Diharapkan kesuksesan berkembang di MCPS 2016-2020," jelas dia.
Dari jumlah besaran komitmen tersebut, berikut proyek-proyeknya:
- Sektor energi sebesar USD1 miliar.
- Sektor transportasi sebesar USD600 juta.
- Pembangunan manusia USD500 juta.
- Pendidikan tinggi dan pembangunan kemampuan USD1 miliar.
- Keuangan syariah USD65 juta.
- Pembiayaan perdagangan USD1,8 miliar.
- Pembangunan sektor swasta USD200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News