Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy mengatakan, penerapan suku bunga acuan baru ini memicu reaksi positif di pasar. Hal ini karena BI rate yang telah menjadi acuan tidak mencerminkan suku bunga overnight yang seharusnya ditunjukkan oleh suku bunga acuan bank sentral.
"BI 7 days reverse repo rate reaksinya positif karena BI rate sudah melenceng dari fungsi utamanya kalau itu (BI rate) harusnya jadi benchmark yang mencerminkan overnight," kata Leo di kawasan Nusa Dua, Bali, Minggu (31/7/2016).

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy
dan Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada
Penerapan suku bunga untuk waktu overnight ini juga diharapkan memudahkan bank untuk menentukan suku bunga acuan jangka panjang. Kemudian, pada akhirnya semua kebijakan ini bermuara pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
"Kalau itu diterapkan, dan yang sifatnya fix itu harapannya instrumen yang lebih panjang akan dilepas BI karena BI 7 days repo itu diatur oleh BI. Harapannya juga transmisinya terhadap ekonomi itu diharapkan lebih cepat," jelas dia.
Baca : Memahami Apa Itu Reverse Repo dan BI Rate
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menyebut, penerapan suku bunga baru diharapkan lebih cepat direspon dengan penurunan suku bunga di perbankan. Sebab, selama ini, penyesuaian di suku bunga kredit maupun deposito masih berjalan lambat meski BI rate telah diturunkan 100 basis poin.
"Yang akan ditunggu juga apakah bank langsung adjustment di kreditnya. Sekarang BI rate itu belum bikin suku bunga di single digit. Baik di bank buku III dan IV itu masih ada yang single digit meski ada penurunan tapi hanya beberapa basis poin saja turunnya," ungkap Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News