Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran PEN 2022 mencapai Rp455,62 triliun. Anggaran ini terdiri atas alokasi bidang kesehatan sebesar Rp122,5 triliun, perlindungan sosial Rp154,8 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp178,3 triliun.
Jika kementerian/lembaga siap untuk membangun infrastruktur di ibu kota negara (IKN), maka dana pemulihan ekonomi yang sebesar Rp178,3 triliun tersebut dapat digunakan.
"IKN ini termasuk yang bisa dimasukkan dalam klaster yang ketiga ini. Kalau K/L terkait siap, misalnya Kementerian PUPR siap untuk membangun jalan di ibu kota baru, kita bisa anggaran dari Rp178 triliun ini," kata dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2022.
Berikut alokasi penggunaan klaster penguatan ekonomi:
- Program padat karya.
- Dukungan pariwisata/ekonomi kreatif.
- Program ketahanan pangan.
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
- Kawasan industri.
- Dukungan UMKM.
- Penyertaan Modal Negara (PMN).
- Insentif perpajakan.
"Jadi di Rp178 triliun ini kita akan lihat kesiapan dari K/L-nya, kemampuan eksekusinya, dan dampak ekonominya, yang paling optimal sehingga kita memberikan prioritas untuk bisa menggunakan anggaran tersebut," ungkapnya.
Selain itu, Kementerian/Lembaga diminta mendesain program yang bisa dijalankan karena situasi covid-19 yang masih melanda saat ini membuat pemerintah tetap memprioritaskan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
"Untuk PC PEN 2022 yang di masing-masing, terutamanya yang eksekusinya masih belum optimal kita akan minta kepada K/L untuk mendesain secara awal yang mereka betul-betul bisa dijalankan. Fokusnya tetap sama, (ekonomi) pulih tapi terutama masyarakat paling rentan harus diberi pemihakan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News