"Masalah lahan tersandung calo. Calo orang dekat kita juga. Apakah birokrasi atau pengusaha setempat. Itu masih jadi kendala kita," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani saat menyambangi kawasan industri Wilmar Group, di Serang, Jumat (7/8/2015).
Selain lahan, masalah birokrasi dan perizinan pun membuat pembangunan kawasan industri terhambat untuk direalisasikan. Begitu juga di luar Pulau Jawa, pembangunan kawasan industri terhambat infrastruktur.
"Kasus ada yang sudah beli tanah, tapi nyatanya bukan untuk industri. Dapat lahan juga dengan janji pemda akan buat jalan dan listrik, tapi Pemda sendiri tidak punya anggaran untuk bangun itu," jelas dia.
Menurut dia, pemerintah telah memfokuskan pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Namun, dia menilai, Pulau Jawa sendiri masih butuh pengembangan industri, karena pusat industri masih banyak yang berjalan dan tumbuh di Pulau Jawa.
"Di sini (Jawa) butuh kawasan industri. Masalah, listrik, akses, pelabuhan dan lainnya sangat dibutuhkan investor untuk buka usaha, agar bisa dibarengi dengan kawasan industri terpadu. Itu yang harus dipikirkan," sebut Franky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News