Dalam webinar internasional, Ketua Umum ISEI Perry Wajiyo mengatakan pemulihan ekonomi tersebut terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, kinerja investasi, serta konsumsi pemerintah yang tumbuh tinggi didorong oleh akselerasi realisasi stimulus fiskal.
Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada 2021 diproyeksikan sebesar 3,5-4,3 persen, dan pada 2022 sebesar 4,6-5,1 persen.
"Untuk mendukung hal tersebut, koordinasi kebijakan antara Bank Indonesia, Pemerintah dan instansi terkait dalam kerangka kebijakan nasional perlu terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk koordinasi kebijakan moneter-fiskal, serta inklusi ekonomi dan keuangan," kata Perry yang juga Gubernur Bank Indonesia dalam keterangan resmi, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Sementara itu, Ketua Bidang Kerja sama Internasional ISEI Muhammad Edhie Purnawan mengatakan Indonesia telah melalui saat-saat yang tersulit dan mampu menginternalisasikan modal sosial. Meski menimbulkan kesedihan, pandemi telah memberikan banyak pelajaran dan manfaat sehingga Indonesia berpotensi besar keluar dari krisis.
Senada dengan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan krisis ekonomi yang disebabkan oleh covid-19 memberikan pelajaran untuk mengatasi krisis tersebut. Terdapat tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu penerapan protokol kesehatan, diagnosa yang tepat melalui testing, tracing, dan isolation, serta akselerasi pemberian vaksin.
Webinar Internasional ISEI yang mengangkat tema "Strengthening Economic Resilience in The Midst of Prolonged Covid-19 Pandemic" menghadirkan pembicara dari akademisi dan praktisi internasional, antara lain Professor Hal Hill dari Australian National University dan James P. Walsh, perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Indonesia.
Kegiatan webinar internasional ISEI merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju Kongres ISEI XXI di Makassar. Pelaksanaan internasional webinar bertujuan untuk (i) menganalisis kondisi kesehatan masyarakat Indonesia dan internasional saat pandemi dan antisipasi ke depan, (ii) menganalisis kondisi stabilitas sistem keuangan, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan bidang lain untuk mengantisipasi perkembangan covid-19, serta (iii) menganalisis agenda reformasi kebijakan ekonomi pasca covid-19 bagi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News