"Pertumbuhan ekonomi di kuartal III memang anjlok karena adanya gelombang kedua pandemi yang menyebabkan konsumsi turun drastis seiring pembatasan mobilitas masyarakat," kata Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah kepada Medcom.id, Kamis, 4 November 2021.
Ia menambahkan faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi tetap positif di kuartal III antara lain, faktor low base effect yang terjadi pada kuartal III tahun lalu yang minus 3,49 persen. Selain itu, pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi dan dukungan belanja pemerintah diharapkan mampu menopang ekonomi kuartal kemarin.
"Karena faktor low base effect dan ekspor yang masih tumbuh dikarenakan kenaikan harga komoditas. Juga dibantu oleh belanja pemerintah yang meningkat dalam rangka penanggulangan pandemi gelombang kedua," ungkapnya.
Sementara untuk keseluruhan tahun, Piter memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai kisaran tiga sampai empat persen. Namun syaratnya, tidak ada gelombang ketiga pandemi covid-19 di akhir tahun sehingga pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir bisa mencapai di atas tujuh persen.
"Dengan asumsi tidak ada gelombang ketiga di kuartal IV. Kuartal IV dengan asumsi yang sama diperkirakan akan bisa mengulang kuartal II, tumbuh diatas tujuh persen. Selain karena adanya low base effect, juga karena mulai pulihnya konsumsi dan investasi, sementara ekspor diperkirakan masih tumbuh tinggi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News