Presiden Joko Widodo. FOTO: MetroTV
Presiden Joko Widodo. FOTO: MetroTV

Sidang Tahunan MPR & Sidang Bersama DPR-DPD

Pemerintah Genjot Pengembangan SDM dan Pembangunan Infrastruktur saat Pandemi

Annisa ayu artanti • 16 Agustus 2021 09:42
Jakarta: Pemerintah mengklaim akan tetap berkonsentrasi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur meski Indonesia masih diterpa pandemi covid-19. Hal itu dengan harapan menjadikan Indonesia memiliki daya saing yang kuat dan tangguh dalam menghadapi sengitnya persaingan sekarang ini.
 
"Walaupun kita sangat berkonsentrasi dalam menangani permasalahan kesehatan, tetapi perhatian terhadap agenda-agenda besar menuju Indonesia Maju tidak berkurang sedikitpun," kata Presiden Joko Widodo, dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2021, Senin, 16 Agustus 2021.
 
Jokowi menjelaskan pengembangan SDM berkualitas tetap menjadi prioritas. Kemudian, penyelesaian pembangunan infrastruktur yang memurahkan logistik untuk membangun dari pinggiran dan mempersatukan Indonesia terus diupayakan. Lalu, reformasi struktural dalam rangka memperkuat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tetap menjadi agenda utama.

Menurutnya, pandemi telah mengajarkan semua pihak untuk mencari titik keseimbangan antara gas dan rem. Keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian. Dalam mengambil keputusan, lanjutnya, pemerintah harus terus merujuk kepada data, serta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
 
"Pemerintah harus selalu tanggap terhadap perubahan keadaan, dari hari ke hari secara cermat," ujarnya.
 
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan, tujuan dan arah kebijakan akan tetap dipegang secara konsisten. Namun, strategi dan manajemen lapangan harus dinamis menyesuaikan permasalahan dan tantangan. Contohnya, pengetatan dan pelonggaran mobilitas masyarakat setidaknya dilakukan paling lama setiap minggu dengan merujuk kepada data terkini.
 
"Mungkin hal ini sering dibaca sebagai kebijakan yang berubah-ubah, atau sering dibaca sebagai kebijakan yang tidak konsisten. Justru itulah yang harus kita lakukan, untuk menemukan kombinasi terbaik antara kepentingan kesehatan dan kepentingan perekonomian masyarakat," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan