Ekonomi Indonesia. Foto : AFP.
Ekonomi Indonesia. Foto : AFP.

APBN 2022 Fokus pada Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

Husen Miftahudin • 18 Oktober 2021 17:10
Jakarta: Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 difokuskan pada upaya pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Ini dilakukan untuk menuntaskan penanganan pandemi covid-19 sekaligus upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional secara bertahap.
 
"APBN 2022 juga terus diarahkan untuk mendukung upaya reformasi struktural dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan dan menciptakan ekonomi yang kuat dan terus berkelanjutan di masa depan," ungkap Febrio dalam webinar Bincang APBN 2020 secara virtual, Senin, 18 Oktober 2021.
 
Lebih lanjut, Febrio menjelaskan bahwa upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan reformasi struktural perlu terus dijaga dan dipertahankan di tengah momentum pemulihan ekonomi. Hal tersebut dilakukan agar ekonomi Indonesia tidak hanya pulih, namun juga terus berkelanjutan.


Langkah pemerintah 


Adapun beberapa langkah struktural yang dilakukan pemerintah yakni pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI), Undang-Undang Cipta kerja, hingga Online Single Submission (OSS) berbasis risiko. Berbagai upaya tersebut telah dilakukan sejak 2020.

"Ini merupakan sekian dari milestone penting dalam rangka mendorong peningkatan investasi, peningkatan produktivitas, dan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas yang kita harapkan akan terus bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita di masa-masa yang akan datang," paparnya.
 
Febrio menekankan kedua fokus dan upaya pemerintah di 2022 tersebut dilakukan mengingat hingga saat ini pandemi covid-19 belum berakhir, baik secara global maupun di Indonesia sendiri. Bahkan pada tahun depan, ia memperkirakan bahwa perekonomian nasional masih menghadapi ketidakpastian, baik dari masih belum berakhirnya pandemi covid-19 maupun karena dinamika dalam perekonomian global.
 
"Ke depan, kita harus siap mempersiapkan diri menuju kebiasaan baru, living with endemic, kita harus mengendalikan penularan untuk terus melindungi masyarakat kita. Hal ini berarti vaksinasi harus terus terakselerasi seluas-luasnya, disiplin 5M sebagai kultur baru, dan juga implementasi dari 3T itu juga harus terus intensif dan kita harus terus menyiapkan sistem kesehatan kita untuk bisa semakin andal dan siaga," ucap dia.
 
Untuk itu, sambung Febrio, APBN 2022 diarahkan akan tetap menjadi instrumen yang antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian tersebut. Namun di sisi lain, APBN 2022 juga tetap harus mencerminkan optimisme dan kehati-hatian.
 
Secara umum, Febrio menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia telah tercatat merata di semua komponen dan menunjukkan tren yang semakin menguat.
 
"Hal ini didukung dengan indikator ekonomi baik dari aktivitas konsumsi dan juga produksi yang terus menunjukkan tren peningkatan seiring dengan perbaikan kondisi pandemi covid-19 serta pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi," pungkas Febrio.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan