Dilansir Antara, Jumat, 14 Oktober 2022 Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebutkan perkiraan tersebut berasal dari Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu kedua bulan Oktober 2022.
Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 pada minggu kedua yaitu bensin sebesar 0,05 persen (mtm) dan angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen (mtm).
Kemudian, ada pula angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen (mtm).
Baca juga: Ingat! Inflasi Bisa Pacu Suku Bunga AS Lampaui 4,5% |
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu kedua Oktober yaitu telur ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,08 persen (mtm), dan daging ayam ras sebesar 0,03 persen (mtm).
Di samping itu, komoditas cabai rawit juga menjadi penyumbang deflasi dengan besar 0,02 persen (mtm), serta tomat dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id