Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Pemerintah Pangkas Bunga KUR Super Mikro Jadi 3%

M Ilham Ramadhan • 29 November 2022 22:00
Jakarta: Pemerintah memperkecil suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro menjadi tiga persen. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi risiko stagflasi yang berpotensi terjadi di kemudian hari.
 
"Pemerintah menurunkan tingkat suku bunga KUR Super Mikro menjadi tiga persen demi menghadapi risiko stagflasi serta wujud keberpihakan kepada pekerja terkena PHK dan Ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Selasa, 29 November 2022.
 
Namun di saat yang sama pemerintah mengembalikan kebijakan bunga KUR untuk sektor usaha lainnya seperti kondisi sebelum pandemi covid-19. Suku bunga KUR mikro dan kecil, misalnya, dikembalikan menjadi enam persen.

Selain itu ditetapkan pula penyaluran KUR pada sektor produksi menjadi 60 persen, diikuti pembatasan total akumulasi plafon KUR kecil menjadi maksimal Rp500 juta. Lalu suku bunga KUR dengan plafon dibawah Rp10 juta ditetapkan menjadi tiga persen dan maksimal pengulangan sebanyak dua kali.
 
Sedangkan suku bunga KUR dengan plafon di atas Rp10 juta menjadi sebesar enam persen. Kemudian ditetapkan suku bunga tiga persen untuk fitur skema kredit Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dengan plafon maksimal Rp2 miliar dan tidak dapat dinikmati berulang.
 
Pemerintah turut melakukan penyesuaian persetujuan melalui Bank Indonesia atas tambahan insentif dari kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) kepada penyalur KUR. Ini ditempuh dengan mekanisme pemberian insentif yang akan diatur lebih lanjut.
 
Lalu pemerintah juga bakal melakukan harmonisasi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan.
 
Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM pada Juli lalu, target penyaluran KUR 2023 ditetapkan sebesar Rp470 triliun dan naik menjadi Rp585 triliun di 2024.
 
Airlangga mengatakan, target tersebut bakal dievaluasi dan dihitung ulang terhadap besaran plafon KUR. Ini bakal dihitung dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga atau subsidi marjin KUR yang telah ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp40,94 triliun.
 
Baca juga: Menko Perekonomian Ingatkan Pemda Jaga Stabilitas Harga Sembako

 
Pemerintah juga melakukan penyesuaian target tambahan yang terdiri dari target debitur baru KUR tahun 2023 sebanyak 1,7 juta debitur, serta target debitur KUR graduasi tahun 2023 sebanyak 2,3 juta debitur.
 
Pemerintah juga bakal menetapkan suku bunga kredit Alsintan sebesar tiga persen dan menurunkan uang muka atau down payment (DP) dari 30 persen menjadi lima persen hingga 10 persen. Ini dinilai sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar jajarannya memprioritaskan penyaluran KUR ke sektor pertanian.
 
"Maksimal plafon kredit Alsintan juga ditetapkan sebesar Rp2 miliar dengan suku bunga sebesar tiga persen yang disertai dengan mitigasi risiko berupa pemasangan GPS dan Surat Kendaraan yang jelas," kata Airlangga.
 
Adapun hingga 21 November 2022 KUR telah disalurkan kepada 6,71 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp323,13 triliun atau 86,59 persen dari target penyaluran 2022 sebesar Rp373,17 triliun.
 
Pemerintah, kata Airlangga, tetap optimis target penyaluran KUR minimal dapat mencapai 99 persen sampai dengan akhir 2022. Sementara outstanding KUR per 21 November 2022 tercatat sebesar Rp451 triliun yang disalurkan kepada 38,85 juta debitur KUR, dengan Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 1,11 persen.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan