"Penempatan dana sudah masuk di gelombang III dan saat ini sedang dilihat kembali pengajuan dari beberapa BPD. Ada 11 BPD yang nanti kami proses di minggu-minggu depan," ujar Andin, dikutip dari Mediaindonesia.com, Kamis, 26 November 2020.
Sebelumnya, 11 BPD telah menerima penempatan dana dari pemerintah dengan total dana Rp14 triliun. Dari hasil penempatan dana ini, semua BPD tersebut sudah menyalurkan kredit hingga Rp30,12 triliun atau lebih besar dari yang ditargetkan pemerintah sebesar Rp28 triliun.
"Target Rp28 triliun itu di Maret, tapi sekarang leverage-nya sudah 2,15 kali. Artinya kredit UMKM di daerah sudah mulai bergerak," jelasnya.
Secara rinci, penyaluran kredit yang dilakukan 11 BPD ini telah terealisasikan ke UMKM sebesar Rp6,41 triliun, konsumer Rp12,95 triliun, dan kepada korporasi Rp10,76 triliun.
Adapun total penempatan dana pemerintah di perbankan sebesar Rp64,5 triliun telah disalurkan ke bank milik negara (Himbara) Rp47,5 triliun, ke-7 BPD tahap I sebesar Rp11,2 triliun, ke-4 BPD tahap II sebesar Rp2,8 triliun, dan ke bank syariah sebesar Rp3 triliun.
Total alokasi pada program PEN adalah senilai Rp66,9 triliun, dengan outstanding penempatan dana baru mencapai Rp64,5 triliun. Sehingga masih ada sisa alokasi penempatan dana untuk klaster UMKM senilai Rp2,49 triliun yang saat ini sedang dikaji atas pengajuan dari 11 BPD tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Supriyatno mengatakan penempatan dana di BPD yang memiliki kemampuan leverage kredit dua kali menimbulkan keirian bagi BPD-BPD lain yang belum menerima dana tersebut.
Rincian 11 BPD yang mengajukan penempatan dana dengan total nilai mencapai Rp5,1 triliun, yaitu Bank Aceh Syariah sebesar Rp500 miliar, Bank Nagari Rp250 miliar, Bank Bengkulu Rp500 miliar, Bank Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) Rp750 miliar.
Kemudian Bank NTB Syariah sebesar Rp500 miliar, Bank Kalimantan Selatan Rp500 miliar, Bank Sulawesi Tengah Rp500 miliar, Bank Kalimantan Tengah Rp250 miliar, Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) Rp100 miliar, Bank Maluku Malut Rp1 triliun, dan Bank Sulawesi Tenggara Rp250 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News