Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak menjaga kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik tahun ini. Pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, ketiga, dan keempat harus lebih baik serta sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur, perbaikan iklim investasi, dan dampak dari tax amnesty.
"Dan untuk inflasi juga terus agar kita kendalikan bersama-sama sehingga bisa berdampak menekan kemiskinan," tegas Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Menurut Jokowi, Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi pada Juli 2016 sebesar 0,69 persen. Ini menjadi inflasi terendah dalam lima tahun terakhir, sejak 2012.
"Ini harus kita jaga terus terutama yang berkaitan dengan bahan-bahan makanan. Agar dilihat setiap jam, setiap hari, dipantau terus, ditekan sehingga inflasi betul-betul bisa kita kendalikan," ujar dia.
Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan perumusan asumsi dasar ekonomi makro serta pokok-pokok besaran RAPBN 2017 sesuai kondisi perekonomian Indonesia. Namun, tetap harus memerhatikan situasi dan kondisi perekonomian global.
Indonesia, kata Jokowi, harus mengkalkulasi potensi pengaruh global terhadap perekonomian negeri. Beberapa yang harus diperhatikan ialah melemahnya aktivitas ekonomi di Tiongkok, melemahnya harga komoditas, dan risiko penyesuaian suku bunga.
Jokowi juga kembali mengingatkan pentingnya memanfaatkan momentum amnesti pajak. Indonesia ingin memperluas sekaligus memperbaiki basis data pajak yang valid, terintegrasi, dan komprehensif melalui amnesti pajak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id