Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam menilai sosok Ahok dipilih karena rekam jejaknya dalam memimpin DKI Jakarta dan ketegasannya mengatasi birokrasi yang berbelit.
Namun, cara yang sama tidak bisa diterapkan Ahok dalam memimpin perusahaan pelat merah. Apalagi jika dirinya menjabat Direktur Utama.
"Kalau selama ini jadi Gubernur DKI, semua orang mengapresiasi dengan sikapnya yang tegas, bahasa kasar tidak apa-apa. Kalau di perusahaan enggak bisa begitu, risikonya terlalu besar," jelas Piter saat dihubungi Medcom.id, Kamis, 14 November 2019.
"Kalau di dunia usaha bisa kolaps itu BUMN. Apalagi kalau BUMN sudah jadi perusahaan terbuka, jika dia masih menerapkan cara yang sama (seperti memimpin Jakarta), bisa berpengaruh pada pasar," imbuhnya.
Sementara itu, menurut Piter, Direktur BUMN haruslah orang yang berpengalaman di bidang dunia usaha. Dalam hal ini, Ahok belum memiliki syarat itu.
Namun, ketegasan Ahok dinilai sangat cocok apabila dirinya menempati posisi Komisaris Utama.
"Komisaris utama fungsi utamanya lebih ke pengawasan dan mengambil eksekusi. Lebih cocok untuk Ahok," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News