Suharso mengaku telah mempelajari beberapa agenda prioritas Bappenas seperti mengembalikan marwah Bappenas sebagai clearing house atau sentralisasi dari perencanaan sampai proses dan evaluasi pembangunan.
"Ini clearing house perencanaan nasional dan sifatnya konvergen dan dapurnya Bappenas itu yang harus dikembalikan," tuturnya, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.
Selain itu, ia mengatakan, akan menyelesaikan tugas terkait undang-undang tentang pemindahan ibu kota yang sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri PPN periode 2014-2019 Bambang Brodjonegoro.
"Tadi pagi kami sudah ngobrol sedikit karena Pak Harso mengenai implementasi dari UU negara dan perencanaan yang harus banyak diperbaiki,” kata Bambang.
Suharso menuturkan visi Bappenas sebagai clearing house dan tugas menyelesaikan UU itu memang merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo sehingga birokrasi lebih tertib dan fungsional.
"Hal ini mengingat keputusan mau dibuat lebih pendek,” ujarnya.
Selanjutnya, ia akan segera mempertimbangkan kota yang menjadi acuan konsep ibu kota baru yaitu antara lain Washington DC dan Kazakhstan, sebab dua kota tersebut dianggap ideal.
"Jangan sampai seperti Canberra yang kalau sudah sore atau malam it is not kota yang alive, tiba-tiba tidak ada semua dan redup semua. Mungkin yang sedang-sedang seperti Washington, DC atau seperti Kazakhstan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id