"Jangan merasa lulusan STAN enggak bekerja di Kemenkeu masa depannya akan hancur, enggak juga. Indonesia itu diverse, kita bekerja di daerah dan anda membangun daerah itu sama pentingnya dan sama prestisiusnya, ada bekerja di K/L sama berjasanya," kata Ani dalam Dies Natalis PKN-STAN kelima, Sabtu, 18 Juli 2020.
Ani ingin PKN-STAN yang mewakili putra-putri dari berbagai daerah di Indonesia ini berfikir untuk maju, terbuka, dan beraneka. Hal tersebut agar Indonesia tidak seperti katak di dalam tempurung yang hanya berfikir dari satu sudut pandang saja.
"Jangan hanya berfikir oh saya lulusan STAN hanya di Kemenkeu, itulah cita-cita saya, sempit pikiran itu. Tidak harus begitu," tutur dia.
Ia pun tak memungkiri bahwa 80 persen pegawai Kemenkeu merupakan alumni sekolah kedinasan yang terletak di Bintaro tersebut. Karena itu, ia menginginkan diversifikasi atau penggabungan lulusan PNK-STAN dengan lulusan nonPKN-STAN di Kementerian Keuangan.
Dengan begitu, pegawai Kemenkeu tak lagi saling berkumpul dengan latar belakang atau golongan yang sama. Misalnya, saat makan siang tidak berada dalam meja yang sama dengan teman-teman yang segolongan, sekampus, atau sekampung. Langkah tersebut akan membuat para pegawai menjadi lebih terbuka dan mengapresiasi perbedaan.
"Saya paling anti orang-orang lulusan STAN bergaulnya dengan orang-orang lulusan STAN. Makanya di Kemenkeu saya minta nggak boleh orang yang lulusan STAN hanya dengan yang lulusan STAN, apalagi lulusan STAN satu angkatan, satu kampung, waduh itu sudah makin kecil lagi. Hal-hal itu yang mengurangi cara kita untuk berinteraksi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id