Pedagang sedang melayani pembeli. Foto: dok Lampost.co/Yudi Wijaya.
Pedagang sedang melayani pembeli. Foto: dok Lampost.co/Yudi Wijaya.

Harga Pangan Hari Ini: Cabai Masih 'Pedas', Telur Mulai Terkendali

Husen Miftahudin • 19 Mei 2023 11:18
Jakarta: Sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional secara nasional sebagian besar masih mengalami kenaikan, menyusul prediksi fenomena El Nino yang akan terjadi pada Juli-Agustus tahun ini.
 
Dikutip dari laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada laman Harga Pangan, yang diperbarui pada Jumat, 19 Mei 2023, cabai merah besar menjadi komoditas pangan yang paling tinggi kenaikannya secara persentase. Komoditas tersebut dijual dengan harga Rp44.800 per kg, naik 15,61 persen atau Rp6.050.
 
Selanjutnya ada cabai rawit hijau yang dijual dengan harga Rp34.850 per kg, naik 16,17 persen atau Rp4.850. Cabai rawit merah dibanderol Rp46.150 per kg, naik 6,09 persen atau Rp2.650. Bawang merah ukuran sedang Rp42.150 per kg, naik 5,24 persen atau Rp2.100.

Lalu cabai merah keriting juga naik sebesar 4,93 persen atau Rp1.850 menjadi dijual dengan harga Rp39.400 per kg. Daging sapi kualitas 2 juga naik meski tipis, yakni dengan kenaikan sebesar 0,6 persen atau Rp750 menjadi Rp124.800 per kg.
 
Bawang putih ukuran sedang juga mengalami kenaikan sebanyak Rp200 atau 0,55 persen menjadi dijual dengan harga Rp36.750 per kg. Pun demikian daging sapi kualitas 1 yang naik sebesar 0,34 persen atau Rp450 menjadi seharga Rp131.650 per kg.
 

Telur ayam mulai turun


Sementara itu, telur ayam yang dijual di pasar tradisional berangsur-angsur mengalami penurunan, setelah dalam beberapa hari terakhir harganya terus melambung. Pada laman yang sama, harga telur ayam ras segar dijual Rp31.550 per kg, turun 0,94 persen atau Rp300.
 
Secara persentase, penurunan harga yang paling besar terjadi pada beras kualitas bawah yang turun hingga 4,58 persen atau Rp550 menjadi Rp11.450 per kg. Lalu gula pasir kualitas premium yang turun 4,19 persen atau Rp650 menjadi dijual dengan harga Rp14.850 per kg.
 
Beras kualitas super II menjadi komoditas pangan dengan penurunan harga cukup besar, yakni dengan penurunan sebesar 4,01 persen atau Rp550 menjadi Rp13.150 per kg. Untuk beras kualitas super I dijual dengan harga Rp14.100, turun 2,42 persen atau Rp350.
 
Kemudian beras kualitas medium I dijual dengan harga Rp13.150 per kg, turun 1,87 persen atau Rp250. Beras kualitas bawah II juga mengalami penurunan sebesar 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.300 per kg.
 
Selanjutnya daging ayam ras segar Rp36.750 per kg, turun 1,74 persen atau Rp650. Gula pasir lokal Rp14.250 per kg, turun 1,04 persen atau Rp150. Beras kualitas medium II Rp12.900 per kg, turun 0,77 persen atau Rp100.
 
Untuk minyak goreng kemasan bermerek 2 dibanderol Rp19.200 per kg, turun 0,52 persen atau Rp100. Sedangkan minyak goreng kemasan bermerek 1 dijual dengan harga Rp20.650 per kg, turun 0,48 persen atau Rp100.
 
Baca juga: Harga Telur Tembus Rp40 Ribu/Kg, Ini Lho yang Terjadi

Gara-gara musim kemarau El Nino


Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui, kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah harga pangan terjadi karena sebagai dampak musim kemarau atau El Nino. Karena itu, ia meminta semua pihak menyiapkan langkah antisipasi agar kenaikan harga pangan bisa diredam.
 
"Kita harus bersiap-siap atas adanya ancaman El Nino yang membuat udara menjadi panas luar biasa, ini juga bisa mengakibatkan kenaikan harga pangan," ujar Zulkifli Hasan.
 
Ia mengatakan, kenaikan harga pangan tersebut terjadi akibat berkurangnya produksi karena musim kemarau di sejumlah negara Asia termasuk Indonesia.
 
"Gula, bawang putih, sekarang telur yang harganya naik. Ini yang harus kita antisipasi, harus bersiap karena harga mulai mahal dan pasokan agak berkurang," katanya.
 
Dia juga meminta masyarakat untuk mengatur konsumsi dengan baik. "Kita coba lakukan langkah antisipasi, dan perlu juga kita mengatur dan gunakan seperlunya saja," ucapnya.
 
Ditekankannya, untuk sejumlah bahan pangan yang tidak dibeli secara impor, semua dalam kondisi stok yang aman. "Ini kemungkinan yang impor saja yang berkurang. Untuk yang tidak impor, semua stok aman dan tersedia," tambahnya.
 
Adapun berdasarkan data Badan Pangan Nasional pada April 2023, jumlah ketersediaan telur ayam ras sebesar 6.173.688 ton. Sementara kebutuhannya mencapai sebesar 5.883.434 ton.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan