Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan pemerintah menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada tahun ini menjadi Rp392 triliun dari Rp365,8 triliun pada 2022. Anggaran itu difokuskan untuk pelayanan dasar, seperti pembangunan rumah, sekolah, hingga penyediaan air minum, serta konektivitas termasuk jalan, dan jalan tol.
Namun, tambahnya, realisasi belanja infrastruktur baru Rp59,7 triliun hingga April (setara 15,2 persen dari total anggaran 2023). Realisasi belanja infrastruktur perlu dipercepat untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Dengan akselerasi pembangunan infrastruktur, tingkat permintaan semen juga akan mengalami kenaikan,” ujar Rully, dikutip dari risetnya, Minggu, 11 Juni 2023.
Perekonomian Indonesia, lanjutnya, secara konsisten mencatatkan mencatatkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi dalam kurun waktu lima kuartal terakhir, yang didukung oleh konsumsi rumah tangga sejalan dengan efektivitas penanganan pandemi covid-19.
| Baca: Duh! Cadangan Devisa RI Anjlok, Tersisa USD139,3 Miliar |
Namun dengan tingginya ketidakpastian global, menurunnya harga-harga komoditas, serta dampak lanjutan dari pengetatan moneter, maka terdapat potensi terjadi perlambatan dalam beberapa kuartal ke depan.
Rully mengatakan akselerasi pembangunan infrastruktur diharapkan menopang perekonomian dari kemungkinan terjadinya perlambatan. Sampai saat ini kebijakan fiskal masih tetap difokuskan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sedangkan kebijakan moneter masih tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk inflasi dan volatilitas nilai tukar.
Di sisi lain, Research Analyst Mirae Asset Emma Almira Fauni menambahkan, kinerja dua produsen semen raksasa yang tercatat di bursa yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menunjukkan kinerja positif sejak awal tahun, terutama untuk periode kuartal I-2023.
Meskipun secara tren mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau Quarter on Quarter (QoQ), kinerja kuartal I-2023 kedua produsen semen itu menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu (YoY).
"Pertama, SMGR unggul dari INTP karena penurunan kinerja kuartal I-2023 QoQ SMGR lebih terkendali dari INTP, sehingga tekanan harga di pasar untuk SMGR lebih melunak. Kedua, INTP mampu memperbesar pangsa pasarnya di luar Jawa dan dapat lebih diuntungkan karena penurunan harga batu bara dan ekspansi porsi Domestic Market Obligation (DMO) INTP," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id