Demikian hal itu disampaikan oleh Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan, Brahmantio Isdijoso melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/8/2015). Menurutnya, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.08/2015 tentang Penugasan Khusus kepada LPEI atau disebut National Interest Account (NIA), LPEI diharapkan akan mulai melakukan pilot project pelaksanaan NIA tersebut.
"Diharapkan menjelang akhir tahun kita punya pilot project untuk pelaksanaan NIA di 2015. Ini merupakan usaha bersama untuk memberi sinyal kuat ke market bahwa pemerintah berupaya menghadapi situasi yang sulit ini," ujar Brahmantio.
Brahmantio menjelaskan bahwa NIA adalah penugasan yang diberikan oleh Pemerintah pada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor.
Saat ini, menurutnya draf PMK pembentukan Komite Penugasan Ekspor hampir final. Setelah itu, komite tersebut akan menggodok perumusan untuk diusulkan kepada Menteri Keuangan tentang program NIA tersebut. Semua itu diharapkan selesai pada Oktober.
Dikatakan Robert, dalam penugasan khusus ke LPEI, pemerintah akan memberikan dana pengelolaannya yang rencanakan akan dimasukkan dalam APBN 2016. Namun Robert tidak menjelaskan berapa dana yang akan dikucurkan pemerintah untuk penugasan ini.
"2016 akan ada dana dari APBN dalam menugasan khusus ini. Pemberian dana ini diberikan agar keuangan LPEI tidak terganggu dengan adanya penugasan ini," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur LPEI Ngalim Sawega mengatakan, tugas LPEI yang selama ini hanya sebagai pemberi pembiayaan, juga memberikan penjaminan tetapi dengan adanya penugasan dari pemerintah ini jadi bertambah yakni memberikan layanan kepada eksportir baru yang selama tidak bisa dilakukan tetapi harus diberikan.
"Selama ini kami hanya memberikan pinjaman kredit, penjaminan namun dengan penugasan diharapkan akan menambah layanan kepada eksportir yang baru selama ini sulit dilakukan," paparnya.
Pada pertengahan 2015, LPEI mencatat pembiayaan sebesar Rp65,45 triliun, untuk pijaminan sebesar Rp4,67 triliun dan asuransi mencapai Rp968,4 triliun. Total aset mencapai Rp73,46 triliun. Bahkan sejak berdirinya LPEI pada 2009, rata-rata pertumbuhan pembiayaan sebesar 43,7 persen, penjaminan 535,02 persen asuransi 657,67 persen dan total aset 36,58 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id