Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah). FOTO: Medcom.id/Eko Nordiansyah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah). FOTO: Medcom.id/Eko Nordiansyah

Sri Mulyani: Masalah Sri Lanka Bakal Jadi Pembahasan dalam Pertemuan G20 di Bali

Eko Nordiansyah • 13 Juli 2022 12:39
Bali: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Presidensi G20 Indonesia akan mengakomodir berbagai situasi global yang terjadi saat ini. Bahkan, masalah krisis yang terjadi di Sri Lanka juga akan menjadi pembahasan dalam pertemuan G20 di Bali.
 
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di Nusa Dua Bali salah satunya akan membahas situasi ekonomi global terkini. Para delegasi akan melihat berbagai faktor yang memengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi.
 
"Agenda pertama jadi penting sebab kita bahas isu aktual, perkembangan ekonomi global di sini faktor yang kontribusikan kinerja ekonomi global yang IMF, Bank Dunia, OECD semua mengatakan akan direvisi ke bawah. Inflasi, harga pangan, energi, dan situasi geopolitik ini dibahas dalam exit policy," kata dia, dalam konferensi pers di Nusa Dua Bali, Rabu, 13 Juli 2022.

Pertemuan ketiga FMCBG akan digelar selama dua hari pada 15-16 Juli 2022. Sejauh ini, ia menyebut, Presidensi G20 Indonesia terus melakukan komunikasi dengan para anggota G20 untuk ikut mencari solusi terhadap permasalahan ekonomi global sekarang.
Baca: Sri Mulyani Gelontorkan Rp25,4 Triliun untuk Transformasi Pemerintahan

"Kami terus komunikasi bilateral sehingga bisa menciptakan pembahasan G20 yang baik. Karena suasana luar biasa sekarang ini geopolitik sangat intens. Jadi memang kami yang punya kerja harus terus menjaga dan menciptakan suasana diskusi pembahasan dan komitmen bisa dihasilkan," ungkapnya.
 
Ia menambahkan memang setiap negara memiliki situasi dalam negeri yang sama. Pasalnya ketahanan negara juga bergantung pada berbagai indikator perekonomian masing-masing, yang tentunya juga menjadi dasar pengambilan setiap kebijakan oleh pemerintah.
 
"Tadi background setiap negara dari sisi kinerja pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca pembayaran, kinerja APBN, dan kinerja kebijakan moneter dilihat dari inflasi nilai tukar. Kami melihat berbagai kemungkinan risiko yang terjadi dan kami siapkan langkah untuk menanganinya," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan