Illustrasi. ANT/AKBAR NUGROHO GUMAY.
Illustrasi. ANT/AKBAR NUGROHO GUMAY.

Hingga Mei, Pemerintah Jokowi-JK Telah Belanjakan Rp458 Triliun

Dian Ihsan Siregar • 26 Juni 2018 18:57
Jakarta: Serapan belanja Pemerintah Pusat pada kepemimpinan Jokowi-JK hingga akhir Mei 2018 telah mencapai Rp458 triliun atau 31,4 persen dari pagu anggaran Rp1.454,5 triliun.
 
Mengutip data Kementerian Keuangan, Selasa, 26 Juni 2018, capaian tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dua tahun sebelumnya di mana 2017 sebesar Rp388 triliun dan 2016 Rp357,3 triliun.
 
Bila dirinci belanja kementerian dan lembaga (K/L) terserap Rp231,5 triliun yang teralokasi untuk belanja pegawai Rp76,5 triliun, belanja barang Rp84,9 triliun, belanja modal Rp30,9 triliun dan belanja sosial Rp39,2 triliun.

Kenaikan belanja yang paling signifikan terjadi pada belanja pegawai dan belanja bantuan sosial yang mana di periode yang sama tahun lalu masing-masing terserap Rp69,6 triliun dan Rp20,3 triliun.
 
"Belanja barang terjadi kenaikan yang cukup besar dari 2017. Ini yang bapak presiden dan wapres meminta agar kita lakukan penelitian pada belanja barang yang meningkat cukup tinggi," kata Ani di Kemenkeu, Jakarta Pusat.
 
Sedangkan kenaikan belanja bantuan sosial dikarenakan adanya program keluarga harapan (PKH) serta belanja sosial lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat terutama kelompok terbawah.
 
Sementara itu belanja non K/L terserap sebesar Rp226,5 triliun yakni untuk pembayaran bunga utang Rp112,5 triliun, belanja subsidi Rp61 triliun dan belanja lain Rp600 miliar.
 
Belanja subsidi mengalami mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu terutama terkait dengan subsidi energi yang terserap Rp49,4 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp42,9 triliun.
 
"2017 itu sudah lebih kecil dibanding 2016. 2018 memang sedikit lebih tinggi," kata Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani.
 
Askolani menjelaskan kenaikan tersebut dikarenakan adanya carry over atau pelimpahan kurang bayar subsidi tahun lalu yang harus dibayarkan di tahun ini sebesar Rp16,7 triliun. Namun apabila pelimpahan tersebut ditiadakan  maka serapannya tidak akan setinggi itu.
 
"Disebabkan kita kembali melunasi utang subsidi BBM Rp6,5 triliun, elpiji Rp5,8 triliun dan listrik Rp5,3 triliun di 2018," jelas dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan