Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan Indonesia perlu menembus perdagangan secara langsung melalui perjanjian bilateral dengan Inggris. Dalam WTO memang Indonesia dan Inggris ada dalam satu kesepahaman.
"Tinggal implementasi perjanjian dagang yang sifatnya spesifik misalnya membuat Preferential Trade Agreement dalam hal produk CPO, karet dan bahan baku otomotif," kata dia kepada Medcom.di di Jakarta, Minggu, 2 Februari 2020.
Selain dari sisi perdagangan, Indonesia juga bisa mengambil keuntungan untuk menarik investasi langsung (FDI) dari Inggris. Apalagi Inggris selama ini menjadi salah satu investor terbesar dari Eropa untuk Indonesia.
"BKPM juga mesti gesit cari peluang di Inggris agar jumlah FDI Inggris naik pasca Brexit," jelas dia.
Hingga kuartal III-2019, investasi dari Eropa ke Indonesia mencapai USD2,76 miliar atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang USD2,32 miliar. Dari 10 besar investor, hanya Belanda dan Inggris yang berasal dari Eropa.
Tahun ini BKPM menargetkan realisasi Investasi sebesar Rp886 triliun atau meningkat 11,7 persen. Berbagai kebijakan dijalankan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, salah satunya dengan mempermudah regulasi lewat omnibus law.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News