Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengaku, penerimaan negara awal kuartal tahun ini melempem. Hal ini terlihat dari realisasi penerimaan negara kuartal I-2015 yang berhasil membukukan sebesar Rp284 triliun atau 16,1 persen dari target penerimaan 2015 sebesar Rp1.761,6 triliun.
"Pendapatan negara sampai dengan kuartal I-2016 itu memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi bukan berarti tidak bisa terealisasi," ujar Bambang saat rapat kerja (raker) dengan Komisi XI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Penerimaan ini meliputi penerimaan dari sektor perpajakan sebesar Rp204,7 triliun atau 13,2 persen dari target yang ditetapkan. Kemudian dari sektor Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp42,8 triliun atau 15,6 persen. Sisanya berasal dari hibah.
"Untuk realisasi belanja negara, ini mencapai Rp390,9 triliun atau 18,7 persendari target Rp2.095,7 triliun. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp367,7 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.984,1 triliun," imbuhnya.
Bambang mengungkapkan, melempemnya penerimaan negara kuartal pertama tahun ini salah satunya disebabkan oleh tindakan otoritas pajak yang menahan diri dalam pemeriksaan kepada wajib pajak bagi orang pribadi dan perusahaan. Hal tersebut karena belum rampungnya Undang Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty.
"Ini karena salah satu syarat tax amnesty nanti dalam UU adalah tidak ada pemeriksaan kalau orang itu ikut amnesty. Jadi kita tahan dulu pemeriksaan, dan otomatis akan susah bagi kita mendapatkan tambahan penerimaan. Ini agak terpengaruh terhadap penerimaan di triwulan I-2016," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id