Pertumbuhan ini didorong terutama oleh konsumsi rumah tangga yang masih menjadi motor utama perekonomian nasional.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 2,54 persen.
“Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan III-2025, konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan utama atau sumber pertumbuhan terbesar, yaitu 2,54 persen,” kata Edy dilansir Antara, Kamis, 6 November 2025.
Konsumsi rumah tangga masih jadi penopang utama
BPS mencatat, konsumsi rumah tangga menyumbang 53,14 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB), menunjukkan daya beli masyarakat yang tetap solid di tengah kondisi global yang menantang.Pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara tahunan mencapai 4,89 persen, didorong oleh peningkatan aktivitas di sektor transportasi, komunikasi, restoran, dan hotel.
| Baca juga: Ekonomi Sedang Tumbuh, Peluang Gen Z Makin Luas: Dari Karier, Side Hustle, sampai Investasi |
Meningkatnya mobilitas masyarakat serta aktivitas wisatawan domestik menjadi faktor utama yang menggerakkan sektor ini.
Selain konsumsi rumah tangga, dua komponen lain yang turut menopang pertumbuhan ekonomi adalah net ekspor dengan kontribusi 2,15 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,59 persen.
Industri pengolahan jadi kontributor terbesar
Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan masih menjadi kontributor utama dengan andil 1,13 persen terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III-2025.Sektor industri pengolahan berkontribusi 19,15 persen terhadap total PDB, diikuti oleh sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Bila digabungkan, lima sektor utama tersebut menyumbang 65,02 persen terhadap PDB nasional.
Secara tahunan, industri pengolahan tumbuh 5,54 persen (yoy), didorong oleh subsektor makanan dan minuman, logam dasar, serta kimia, farmasi, dan obat tradisional. Peningkatan permintaan domestik dan ekspor menjadi pendorong utama sektor ini.
Pertumbuhan merata di seluruh wilayah Indonesia
Secara spasial, seluruh wilayah Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pada triwulan III-2025.Wilayah Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 5,84 persen (yoy), sementara Pulau Jawa masih menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB nasional dengan kontribusi 56,68 persen, disusul Sumatra sebesar 22,42 persen.
Nilai PDB Capai Rp6.060 triliun
Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada triwulan III 2025 mencapai Rp6.060 triliun atas dasar harga berlaku (ADHB) dan Rp3.444,8 triliun atas dasar harga konstan (ADHK).Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) tercatat 1,43 persen, sedangkan secara kumulatif (cumulative to date/ctc) sepanjang Januari–September 2025 mencapai 5,01 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id