Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin

Kemenkeu: Neraca Perdagangan Surplus Bukti Pemulihan Ekonomi Solid

Antara • 18 Januari 2022 07:55
Jakarta: Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai neraca perdagangan pada Desember 2021 yang tercatat surplus sebesar USD1,02 miliar merupakan bukti pemulihan ekonomi semakin terjaga dan solid.
 
"Kinerja neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2021 jauh lebih baik dibandingkan dengan di 2020,” kata Kepala BKF Febrio Kacaribu, dilansir dari Antara, Selasa, 18 Januari 2022.
 
Di sisi lain, Surplus neraca perdagangan yang tercatat USD1,02 miliar ini mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya namun menandai tren surplus selama 20 bulan berturut-turut. Penurunan surplus tersebut disebabkan oleh impor yang menguat terutama karena naiknya permintaan domestik sejalan dengan tren menguatnya aktifitas ekonomi domestik.

Terlebih lagi, secara kumulatif Januari sampai Desember yang mencapai USD35,34 miliar merupakan angka tertinggi selama lebih dari satu dekade terakhir. "Aktivitas ekonomi global dan domestik yang membaik dan harga komoditas global yang masih relatif tinggi juga turut menyumbang perbaikan kinerja neraca perdagangan di sepanjang 2021,” kata Febrio.
 
Sementara untuk ekspor Indonesia pada Desember 2021 tercatat sebesar USD22,38 miliar atau tumbuh dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 35,3 persen.
 
Sepanjang 2021 ini ekspor meningkat tajam sebesar 41,8 persen didorong oleh pertumbuhan yang tinggi baik pada ekspor nonmigas yang tumbuh 41,5 persen maupun ekspor migas yang tumbuh 48,7 persen.
 
Menurut Febrio, ekspor ke depan diperkirakan tetap kuat didukung baik oleh permintaan global maupun faktor harga meskipun harga komoditas diperkirakan mulai mengalami moderasi.
 
Di sisi sektoral, sepanjang 2021 ekspor sektor manufaktur yang merupakan komponen tertinggi dari total ekspor nonmigas tumbuh 35,1 persen dan diikuti oleh sektor pertambangan 92,1 persen serta sektor pertanian 2,8 persen.
 
Pangsa pasar ekspor Indonesia masih didominasi oleh Tiongkok, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan India dengan komoditas utama bahan bakar mineral, lemak dan hewan nabati serta besi dan baja.
 
Kemudian untuk impor Indonesia tercatat USD21,36 miliar yang kembali meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan tumbuh cukup tinggi 47,9 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
 
Sepanjang 2021, impor juga tumbuh sebesar 38,6 persen dengan mencatatkan nilai USD196,20 miliar dan diperkirakan semakin menguat pada 2022 dalam rangka mendukung aktivitas domestik yang mulai terakselerasi.
 
Untuk keseluruhan 2021 pertumbuhan impor nonmigas juga didukung oleh semua jenis penggunaan seperti barang konsumsi yang tumbuh 37,7 persen, bahan baku 42,8 persen dan barang modal 20,8 persen.
 
Peningkatan pada impor bahan baku dan barang modal mencerminkan adanya peningkatan aktivitas industri dalam negeri sedangkan impor barang konsumsi mengindikasikan adanya peningkatan daya beli masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan