"Untuk pagu di bidang kesehatan akan capai Rp193,93 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam video conference di Jakarta, Senin, 5 Juli 2021.
Ia menambahkan, kenaikan anggaran kesehatan ini terbilang cukup tinggi terutama untuk biaya diagnostik yaitu testing, tracing, dan perawatan, insentif tenaga kesehatan serta santunan kematian, serta pembelian obat dan Alat Pelindung Diri (APD).
"Untuk biaya perawatan sekarang ini 236.340 pasien. Untuk insentif nakes, santunan kematian, dan pembelian berbagai obat dan APD. Anggaran Rp193 triliun juga dipakai untuk pengadaan 53,9 juta dosis vaksin," ungkapnya.
Sri Mulyani menyebut, anggaran kesehatan ini juga digunakan untuk memberikan bantuan iuran JKN kepada 19,15 juta orang. Selain itu, pemerintah memberikan insentif perpajakan di sektor kesehatan dalam anggaran kesehatan ini.
Adapun hingga 25 Juni lalu, realisasi anggaran klaster kesehatan sebesar Rp45,4 triliun atau 26,3 persen dari dari pagu awal Rp172,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News