Direktur Industri Kimia Hilir Ditjen Industri, Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin Taufik Bawazier. Medcom/Husen Miftahudin.
Direktur Industri Kimia Hilir Ditjen Industri, Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin Taufik Bawazier. Medcom/Husen Miftahudin.

Kemenperin Minta Penerapan Cukai Plastik Dikaji Menyeluruh

Husen Miftahudin • 10 Desember 2018 18:15
Tangerang Selatan: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak penerapan kebijakan pengenaan cukai terhadap plastik tak ramah lingkungan. Kebijakan yang akan diterapkan pada tahun depan itu diminta dikaji secara menyeluruh.
 
"(Rencana kebijakan cukai plastik) harus dipelajari secara utuh. Jangan sampai mis-interpretasi," kata Direktur Industri Kimia Hilir Ditjen Industri, Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin Taufik Bawazier dalam diskusi bertajuk 'Inovasi dan Kontribusi Industri Menerapkan Model Pengelolaan Sampah Plastik yang Efektif untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Sampah Plastik 2025' di Hotel Grand Zuri, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Senin, 10 Desember 2018.
 
Dari kacamata industri, menurut dia, penerapan cukai plastik tidak ramah lingkungan justru bakal memberi tambahan biaya produksi. "Tidak juga memberikan benefit yang bagus kepada industri," bebernya.

Menurut Taufik, pengurangan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan tak harus menerapkan cukai pada barang tersebut namun bisa dilakukan dengan cara lain, misalnya pendekatan insentif fiskal.
 
"Misalnya insentif fiskal untuk para pemulungnya, sehingga (pemulung) giat mengambil (sampah) plastiknya," ketus Taufik.
 
Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu sebelumnya mengaku masih mengkaji pengenaan tarif cukai plastik. Pemerintah maih meminta masukan dari pengusaha sebelum menerapkan tarif cukai plastik. Namun demikian, pengusaha diminta untuk memproduksi dan menggunakan kantong plastik ramah lingkungan. 
 
"Di atas ini semua yang paling penting adalah kesadaran masyarakat," jelas Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi di kantornya, Selasa, 27 November 2018.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan