Ilustrasi. (FOTO: MI/Ramdani)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Ramdani)

Pelemahan Rupiah Bakal Tekan Impor

Eko Nordiansyah • 18 September 2018 18:34
Jakarta: Pemerintah menyebut pelemahan rupiah tahun depan akan berdampak pada menurunnya impor. Bahkan penurunan impor sudah akan dirasakan pada akhir tahun ini karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang di dunia termasuk rupiah.
 
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pelemahan impor juga akan menekan defisit neraca berjalan atau current account deficit (CAD) ke arah yang lebih rendah.
 
"Saat ini kurs itu ada di Rp14.900 per USD, dan sudah melemah delapan sampai sembilan persen, maka kemungkinan besar kurs melemah itu membuat impor akan melemah karena akan lebih mahal, dan CAD akan lebih menurun," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Menurut dia, pertumbuhan impor sampai dengan akhir tahun diperkirakan hanya 11 persen. Padahal sebelumnya impor mengalami pertumbuhan hingga 15 persen, sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan.
 
"Tahun depan kita estimasi lebih rendah karena kan rupiahnya akan lebih melemah. Karena rupiah melemah jadi pertumbuhan impornya melemah. Pertumbuhan impornya tetap positif tapi lebih rendah," jelas dia.
 
Pada Agustus 2018, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar USD1,02 miliar meskipun lebih rendah dari defisit USD2 miliar di bulan sebelumnya. Defisit dipicu oleh defisit sektor migas USD1,66 miliar, walaupun surplus di nonmigas USD639 juta.
 
Sejak awal tahun sampai dengan Agustus 2018, neraca perdagangan masih mengalami defisit sebesar USD4,02 miliar. Defisit dikarenakan neraca migas yang defisit USD8,35 miliar meskipun nonmigas surplus USD4,26 miliar.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan