Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Tekan Depresiasi Rupiah

BI Bantah Dosis Kenaikan Suku Bunga Acuan Kurang

Suci Sedya Utami • 22 Mei 2018 06:03
Jakarta: Bank Indonesia (BI) membantah anggapan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang masih terjadi sekarang ini karena dosis kenaikan suku bunga acuan masih kurang. Pasalnya, langkah BI yang menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 4,5 persen telah didukung oleh bauran kebijakan lainnya.
 
"Jadi ini kondisinya untuk menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia di tengah situasi dunia yang sedang penuh ketidakpastian," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo, ditemui di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin malam, 21 Mei 2018.
 
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menambahkan, dasar utama yang menjadi pertimbangan bank sentral menaikkan suku bunga yakni untuk menjangkar inflasi agar bisa dikendalikan dan tentunya dengan menstabilkan gerak nilai tukar rupiah.


 
"Kita belum bisa katakan tidak cukup ya kenaikannya, karena forward looking untuk inflasi kita bisa terkena kalau rupiahnya terdepresiasi terlalu dalam. Itu yang jadi dasar kita naikkan 25 basis poin," kata Dody.
 
Dirinya membantah bila kenaikan suku bunga acuan dinilai terlambat sehingga membuat pergerakan nilai tukar rupiah terus melemah lebih dalam. "Enggak ada istilah terlambat. Kita sudah lakukan sesuai dengan hitungan bagaimana dampaknya pada pencapaian inflasi agar tidak terganggu," tutur dia.
 
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, otoritas moneter akan terus melihat perkembangan dan pergerakan pasar guna menjaga gerak nilai tukar rupiah agar tidak melemah lebih dalam secara terus menerus. Apabila kondisi instabilitas terus berlanjut, BI tak segan untuk menaikkan suku bunga acuan kembali.
 
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah hampir tembus ke level Rp14.200 per USD pada Senin. Dalam pergerakan Senin siang, menurut data Bloomberg, rupiah telah mencapai level Rp14.198 per USD. Sedangkan menurut data Yahoo Finance, rupiah bertengger di Rp14.195 per USD.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan