"Hasil penjualan SR014 mencapai Rp16,71 triliun, atau oversubscribed sebesar 1,67 kali dari target penerbitan sebesar Rp10 triliun," tulis keterangan resmi DJPPR, Selasa, 23 Maret 2021.
Adapun kupon yang diberikan untuk SR014 adalah sebesar 5,47 persen yang merupakan yield terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel pemerintah. Padahal saat ini terdapat tren kenaikan yield di pasar SBN secara year to date sepanjang tahun ini.
Penjualan SR014 menjangkau 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia. Sukuk Negara Ritel seri SR014 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR014 akan dilaksanakan pada 24 Maret 2021 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada 11 Juni 2021 karena SR014 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.
"Di 2021 ini, pemerintah telah menerbitkan sebanyak dua Instrumen SBN Ritel yaitu ORI019 dan SR014 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,7 triliun," lanjut keterangan dari DJPPR.
Penerbitan Instrumen SBN Ritel merupakan upaya pemerintah memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. Besarnya penjualan SR014 menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian pasar dan kondisi pandemi yang belum ada kejelasan kapan berakhir, minat investor ritel terhadap instrumen SBN masih sangat tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News