Adapun draf RAPBN 2018 secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo kepada Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon usai membacakan pidatonya di Gedung Paripurna.
Dalam pidato Presiden, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi diyakini tercapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor.
Jokowi mengatakan, target pertumbuhan ekonomi tersebut akan diarahkan untuk mengembangkan kawasan Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara melalui peningkatan keterkaitannya dengan Pulau Jawa dan Sumatera yang selama ini menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian nasional.
"Peningkatan dan pembangunan infrastruktur, baik konektivitas maupun ketersediaan energi, merupakan kunci dari upaya pemerataan ekonomi ini," ucap Presiden di Ruang Paripurna DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
Untuk inflasi diperkirakan tetap terjaga di tingkat 3,5 persen dengan didukung oleh perbaikan kapasitas produksi nasional, stabilisasi harga, serta harga komoditas global yang masih relatif rendah. Meski demikian, dampak cuaca terhadap harga komoditas pangan menjadi risiko yang perlu dipertimbangkan, karena cuaca merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kenaikan inflasi.
"Penguatan koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil tentunya akan terus ditempuh dan ditingkatkan untuk lebih mendukung terjaminnya stabilitas harga di dalam negeri," imbuh dia.
Sementara nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp13.500 per USD. Jokowi berharap kerangka pendalaman pasar keuangan dapat mempengaruhi arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia serta dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Adapun rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada tahun 2018 diperkirakan sekitar 5,3 persen.
"Antisipasi pasar dalam menghadapi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat serta kondisi inflasi domestik yang terkendali berkontribusi dalam upaya pengendalian tingkat suku bunga SPN 3 bulan," ungkap dia
Dari segi asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia, diperkirakan sebesar USD48 per barel. Peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global menjadi faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak pada tahun 2018.
Terakhir, volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama tahun 2018 diperkirakan mencapai 2 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 800 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,2 juta barel setara minyak per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id