Kepala BKPM Thomas Lembong. (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)
Kepala BKPM Thomas Lembong. (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)

Pertumbuhan Realisasi PMA Stagnan karena Kurs

Eko Nordiansyah • 26 April 2017 14:55
medcom.id, Jakarta: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) yang tumbuh stagnan disebabkan oleh perbedaan kurs yang digunakan tahun ini dengan tahun lalu. Tercatat secara rupiah, investasi PMA naik 0,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, tahun lalu kurs rupiah yang digunakan adalah Rp13.900 per dolar Amerika Serikat (USD). Sementara untuk tahun ini karena adanya penguatan rupiah maka kurs yang digunakan adalah Rp13.300 per USD.
 
"Jadi tentunya dengan menguatnya rupiah, angka nominal PMA rupiah itu turun meski dolarnya naik dari USD6,9 miliar menjadi USD7,3 miliar di kuartal I-2017 ini. Karena rupiah menguat maka jumlahnya itu stagnan," ujarnya di Kantor BKPM, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 26 April 2017.



 
Sementara itu, realisasi PMA paling banyak datang dari Singapura dengan USD2,1 miliar atau 28,2 persen dari total PMA. Selanjutnya ada Jepang USD1,4 miliar atau 19,2 persen, Tiongkok USD0,6 miliar atau 8,2 persen, Amerika Serikat USD0,6 miliar 8,2 persen, dan Korea Selatan USD0,4 miliar atau 5,8 persen.
 
Secara lokasi proyek, realisasi PMA paling banyak di Jawa Barat yang mencapai USD1,5 miliar atau 20,8 persen dari total investasi. Kemudian ada DKI Jakarta yang mencatat realisasi PMA USD0,9 miliar atau 12,8 persen, Papua USD0,6 miliar atau 8,1 persen, Jawa Tengah USD0,5 miliar 7,1 persen, dan Banten USD0,5 miliar atau 7,1 persen.
 
Jika dirinci dari sektor usahanya, realisasi PMA didominasi oleh pertambangan USD1,2 miliar, industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik USD0,8 miliar, perumahan, kawasan industri dan perkantoran USD0,8 miliar, listrik, gas, dan air USD0,7 miliar, industri alat angkut dan transportasi lainnya USD0,5 miliar.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan