"Mereka (Swiss) menyatakan (pengembangan dan pembangunan industri manufaktur) Indonesia prospektif, maka itu mereka tertarik menambah investasi manufaktur. Kita dipandang memiliki pasar domestik yang kuat dan sekaligus menjadi basis produksi berorientasi ekspor," ujar Saleh dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).
Saleh memaparkan, bila perusahaan Swiss meramaikan industri dalam negeri, maka industri manufaktur Indonesia dapat menjadi salah satu jaringan penyuplai manufaktur global. Secara nilai perdagangan, total pada 2014 kemarin bahkan mencapai USD761 juta. Investasi Swiss di Indonesia menempati urutan ke 13 pada periode 2010-2014 dengan total investasi sebesar USD669 juta.
"Pencapaian ini sangat kami apresiasi seiring juga dengan cukup besarnya kontribusi perusahaan Swiss seperti Nestle, Holcim, dan lain-lain terhadap sektor industri di Indonesia," jelas Saleh.
Pemerintah Indonesia juga mencatat keterlibatan Indonesia dan Swiss dalam forum bilateral dan forum multilateral lainnya seperti WTO, G-20, dan lain sebagainya. Hal itu telah menjadi tali pengikat yang makin kuat antara kedua negara.
"Atas nama Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Swiss atas perayaan hari nasional Swiss yang jatuh pada 1 Agustus 2015," ucap Menperin secara khusus kepada Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Yvonne Baumann.
Turut hadir pada acara tersebut pengusaha Swiss dan Indonesia serta pejabat pemerintah RI antara lain Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News