Dia menyebutkan, dengan total tambahan tersebut, Ditjen IKM Kemenperin memiliki anggaran Rp600 miliar dari total Rp1,8 triliun untuk keseluruhan ditjen di Kemenperin dalam APBNP 2015. Euis menuturkan, dengan besaran anggaran tersebut, pihaknya memprioritaskan upaya untuk mendorong penambahan wirausahawan baru yang berbasis hilirisasi sektor agro dan tambang, sebagaimana tercantum dalam 10 Program Quick Wins Kemenperin 2015-2019.
Ditjen IKM Kemenperin menetapkan target penambahan sebanyak 4.500 industri menengah dan 20.000 industri kecil selama lima tahun ke depan. Namun diakui Euis, untuk tahun pertama pelaksanaan, pihaknya mematok angka yang moderat ketimbang membagi rata total target lima tahun ke dalam target tahunan.
"Tahun pertama, untuk yang menengah, paling kemampuan kami masih sekira 200 industri menengah baru dulu, sedangkan yang kecil kalau dibagi rata seharusnya 4.000 industri kecil, tetapi kemampuan kami kemungkinan baru 2.000," ujarnya.
Dia mengatakan, Pulau Jawa diperkirakan masih menjadi basis pengembangan industri menengah, sedangkan untuk pengembangan industri kecil, sangat mungkin untuk difokuskan di luar Pulau Jawa.
Euis juga menyebutkan untuk hilirisasi sektor agro beberapa komoditas yang diutamakan ialah rumput laut, kakao, kopi, rotan, kayu dan bambu. Sedangkan untuk hilirisasi sektor tambang, lebih mengarah pada industri komponen serta jasa seperti bengkel kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id