"Kita bisa kuat, makro ekonomi stabil. Kami pastikan kecepatan konsumsi kita bisa sesuai dengan produksi kita," kata Agus ditemui dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 yang bertajuk "Indonesia: Pushing the Structural Reform" di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Menurut Agus, dengan pemerintah mendorong di sektor infrastruktur, maka bisa meningkatkan daya saing secara global. Kebijakan reformasi struktur yang mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dilarikan ke subsidi yang lebih produktif bisa mendorong nilai investasi.
"Beberapa kebijakan menurunkan risiko di dunia bisnis dengan didorongnya investasi. Seluruh negara akan mendapatkan manfaat dengan pelayanan dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia meningkat," ujarnya.
Sementara itu, reformasi struktural juga memberikan dampak yang baik bagi ruang fiskal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dimana nantinya bisa dialokasikan untuk pembangunan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News